Langkah selanjutnya yang harus kamu lakukan untuk meraih mimpi bekerja ke Korea tentunya adalah menguasai bahasa Korea, baik berbicara, mendengar, menulis dan juga membaca. Kemampuan berbahasa Korea, selain untuk komunikasi nanti pada saat sudah bekerja di sana, juga yang akan diujikan setiap ada pendaftaran penerimaan pekerja ke Korea. Maka dari itu, kemampuan berbahasa Korea adalah mutlak wajib dan tak bisa ditawar-tawar.
Belajar bahasa Korea bisa kamu lakukan mandiri lewat buku-buku, video, internet, mengundang guru privat ke rumah kamu, dan sebagainya. Cara ini tentunya akan lebih murah.
Kalau sudah mahir berbahasa Korea, langkah selanjutnya adalah melakukan pra pendaftaran ketika ada pengumuman pendaftaran CPMI ke Korea dari website BNP2TKI. Pra pendaftaran ini dilaksanakan secara online melalui situs G2G BNP2TKI (g2g.bnp2tki.go.id), jadi bisa kamu lakukan di mana saja yang penting ada akses internet.
Setelah melakukan pra pendaftaran secara online, selanjutnya kamu harus membayar biaya ujian sebesar 24 USD alias dolar Amerika. Tinggal dikalikan saja dengan kurs rupiah terhadap dollar pada saat pembayaran. Pembayarannya dilakukan dengan cara ditransfer melalui bank BRI, baik lewat ATM, internet banking, maupun lewat teller. Tidak boleh menggunakan bank lain.
Bagi kamu yang telah melakukan pra pendaftaran dan berkas-berkas yang dikirimkan pada saat pra pendaftaran tidak bermasalah, serta sudah membayar biaya ujian, kamu akan dipanggil untuk verifikasi dokumen sekaligus mengambil kartu ujian. Lokasi verifikasi berkas ini biasanya di kota-kota pulau Jawa. Dan kamu wajib datang sesuai jadwal yang telah ditentukan.
Ujian EPS-TOPIK (Employment Permit System – Test Of Proficiency In Korean) merupakan ujian tahap I. Berupa ujian bahasa Korea, yang berisi ujian membaca (pilihan ganda) dan ujian mendengar masing-masing 20 soal.
Di seleksi tahap I atau ujian EPS-TOPIK biasanya banyak banget peserta yang tidak lulus. Lebih dari separuhnya. Nah kalau kamu beruntung lulus di ujian tahap pertama, kamu berhak mengikuti ujian tahap II yaitu skill test atau tes keterampilan. Tes keterampilan terdiri dari 3 bagian, yaitu test kekuatan fisik, test wawancara dan tes kemampuan dasar.
Bagi kamu sukses lulus di kedua ujian tersebut di atas, kamu akan mendapatkan sertifikat digital atau e-sertifikat kelulusan. Tapi lulus ujian EPS-TOPIK dan skill test bukan berarti kamu lulus bekerja di Korea. Kamu harus mengirim lamaran kerja dulu ke HRD Korea. E-sertifikat tersebutlah yang akan kamu gunakan untuk melamar kerja ke Korea atau sering disebut sending data.
Sebelum sending data, kamu wajib MCU (medical check up) atau test kesehatan tahap pertama. Pemeriksaan kesehatan tersebut harus kamu lakukan pada Rumah Sakit atau Klinik yang telah ditentukan oleh BNP2TKI. Nggak boleh di tempat lain.
Silahkan membuat akun EPS-TOPIK dengan cara registrasi di situs EPS Korea (eps.go.kr). Akun tersebut nantinya berguna banget untuk memantau perkembangan lamaran kerja kamu. Apakah dicancel, dikembalikan, kontrak kerja diterbitkan, ditandatangani, CCVI keluar, dan lain-lain.
Setelah memiliki e-sertifikat kelulusan dan hasil medical check up kamu dinyatakan Fit To Work, kamu sudah bisa sending berkas atau mengajukan lamaran kerja ke Korea. Selain e-sertifikat dan hasil MCU, untuk sending data kamu juga harus mempersiapkan KTP Elektronik, surat ijin keluarga, kartu pencari kerja (AK-1), buku tabungan dan akta kelahiran. Lamaran kerja ini dilakukan dengan sistem online di website G2G BNP2TKI (g2g.bnp2tki.go.id), jadi semua berkas-berkas lamarannya harus kamu scan terlebih dahulu.
Kalau berkas lamaran kamu sudah terkirim dan tidak dikembalikan, itu berarti kamu tinggal menunggu ada majikan pabrik atau perusahaan di Korea yang membutuhkan tenaga kamu untuk dipekerjakan di perusahaannya. Ketika kamu dibutuhkan, maka kamu akan mendapatkan SLC (Standard Labour Contract) atau kontrak kerja.
Tahap selanjutnya setelah kamu mendapatkan kontrak kerja atau SLC, kamu akan dipanggil untuk melaksanakan Preliminary Training selama 6 hari di Jakarta, atau bisa juga di Cirebon atau Semarang. Kegiatan Prelim ini berisi pelatihan-pelatihan dan berbagai pelajaran sebagai persiapan saat nanti kamu sudah bekerja dan tinggal di Korea sementara waktu sampai kontrak selesai.
Setelah selesai mengikuti Preliminary Training, tahap berikutnya ialah menanti CCVI (Confirmation of Certification of Visa Issuance) yang diterbitkan oleh kantor imigrasi Korea sebagai syarat untuk pengajuan visa kerja di Kedutaan Korea Selatan. Kalau CCVI sudah keluar dan visa disetujui, kamu tinggal menunggu panggilan terbang. Yeay!
Sebelum diberangkatkan, kamu wajib membayar asuransi BPJS Ketenagakerjaan terlebih dahulu. Kamu juga akan dibuatkan E-KTKLN atau Kartu Tanda Kerja Luar Negeri Elektronik. Setelah beres, kamu akan diterbangkan ke Korea beserta CTKI yang lainnya.
Sesampainya di Korea, kamu tidak bisa langsung bekerja. Melainkan akan dikumpulkan terlebih dahulu di gedung KBIZ atau gedung Pelatihan Korean Federation of SMEs Korea Selatan selama tiga hari bersama tenaga kerja asing lainnya dari berbagai negara lain. Di sana akan ada training dan juga tes kesehatan sekali lagi.
Kalau kamu lulus medical check up pada saat training di KBIZ, kamu akan dijemput oleh perusahaan atau pemilik pabrik yang akan menjadi tempat kamu bekerja. Dengan begitu, berarti kamu telah sukses diterima kerja di Korea. Selamat! Dan kamu akan bekerja di sana sampai habis kontrak yaitu 4 tahun 10 bulan, dengan perpanjangan perjanjian kerja setiap tahun.
Tapi apakah benar cuma segitu biayanya?
Tentu saja tidak, saudara-saudara!
Itu hanya biaya pokoknya saja. Belum mencakup biaya yang kamu keluarkan untuk belajar di LPK, biaya wira wiri pada saat verifikasi berkas, saat ujian EPS-TOPIK, saat tes keterampilan, mengikuti Prelim, apalagi buat kamu yang tinggal di luar Jawa, jelas ongkos transportasinya akan lebih mahal. Belum lagi biaya membuat SKCK, kartu pencari kerja, medical check up pertama, persiapan uang saku, uang jaga-jaga seandainya dideportasi, biaya-biaya fotocopy, dan mungkin masih ada biaya tak terduga lainnya. Makanya jangan heran kalau ada TKI di Korea yang sampai menghabiskan dana 20 juta bahkan lebih untuk membiayai semua prosesnya.